Koneksi Antarmateri - Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Salam Guru Penggerak Tergerak Bergerak Menggerakkan

1. Bagaimana Perasaan Anda Setelah Mempelajari Modul Ini?

Perasaan saya sangat puas,bersyukur dan bangga menjadi CGP dimana saya masih diberikan kesempatan untuk mempelajari modul pamungkas yaitu modul 3.3 ini "pengelolaan program yang berdampak positif pada murid". Saya merasa tambah wawasan dan keilmuan dalam mewujudkan kepemimpinan murid (student agency) saya semakin tahu dan sadar bahwa tugas guru adalah membimbing dan menuntun murid agar mereka mampu memimpin proses belajarnya sendiri sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Semakin percaya diri untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada murid untuk menguatkan kepemimpinan murid (student agency) terutama mengaitkan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dimana murid mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.

Dalam tugas kali ini yaitu Koneksi Antar Materi - Modul 3.2 Tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, kita akan menghubungkan materi ini dengan modul-modul sebelumnya. Kita akan membuat kesimpulan dan menghubungkan materi dalam modul ini dengan materi lain yang telah kita pelajari dalam Pendidikan Guru Penggerak.

2. Apa Intisari Yang Anda Dapatkan dari Modul Ini?

Filosofi Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Merdeka belajar merupakan tujuannya, menjadikan murid sebagai subyek pembelajaran bukan sebagai obyek pembelajaran, karena sejatinya murid memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri. Guru seyogyannya menumbuhkan kepemimpinan murid, sehingga murid memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembeajarannya sendiri. Kita sebagai guru harus menfasilitasi murid dengan membangun lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid. Melalui student agency ini maka akan mewujudkan profil pelajar Pancasila. Peran keterlibatan komunitas juga haarus dibangun agar dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah.

Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memiliki beberapa karakteristik, yaitu 1) Menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, 2) Keterampilan berinteraksi sosial secara positif, 3) Keterampilan dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademik, 4) Menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, 5) Membuka wawasan menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan, 6) Menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri, 7) Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.

3. Apa Keterkaitan Yang Dapat Anda Lihat Antara Modul Ini Dengan Modul-Modul Sebelumnya?

Pengelolaan program sekolah tentunya harus berdampak pada murid dengan terlebih dahulu melakukan langkah-langkah berupa merancang dan mengelola program sekolah secara cermat dan tepat. Keterkaitan modul ini dengan modul-modul sebelumnya saling mendukung dan melengkapi dalam proses pembelajaran berpihak pada murid.

Keterkaitan yang dapat Saya lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya antara lain sbb:

Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara

Guru adalah among yang bertugas untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka dapat bahagia dan selamat sebagai individu masyarakat. Adapun dalam mengelola program sekolah yang berdampak pada murid hendaknya melibatkan murid dan memperhatikan pengembangan potensi atau kodrat murid. Dalam modul ini juga dibahas bahwa murid adalah pribadi yang unik dan utuh, sehingga guru sebaiknya dapat menuntun murid sesuai dengan kodratnya. Seperti Trilogi Pendidikan KHD yakni Ing Ngarso sung Tulodho (Didepan Menjadi teladan) Ing Madyo Mangun karso(Ditengah Membangun Motivasi)Tut wuri Handayani (Dibelakang memberi dorongan).

Modul 1.2 Nilai dan peran guru penggerak

Nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai dan peran dari guru penggerak tidak terlepas dari cita-cita mulia untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan merdeka belajar. Dalam menjalankan perannya, seorang guru tidak hanya cukup sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, namun juga memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dalam pengelolaan program sekolah yang berpihak pada murid. menggali potensi murid sehingga tumbuh menjadi student agency yang memiliki poin-poin komponen profil pelajar Pancasila.

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Sesuai dengan visi guru penggerak, maka pemimpin pembelajaran harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid dan menjalankan rencana program sekolah dengan dukungan para pemangku kepentingan (stake holder) dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid. memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan disebut Inkuiri Apresiatif (IA). Dalam merencanakan dan mengelola program yang berdampak pada murid dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi yang bisa dikembangkan untuk merencanakan program sekolah yang berdampak pada murid.

Modul 1.4. Budaya Positif

Lingkungan yang mendukung perkembangan potensi, minat dan profil belajar murid terutama kekuatan kodrat pada anak-anak. Ibarat petani, guru hendaknya dapat mengoptimalkan sumber daya lingkungan yang positif dan mengembangkan budaya positif agar anak-anak dapat tumbuh sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan mendukung program yang berdampak pada murid. Budaya positif sebagai nilai kebajikan dimulai dari hal yang terkecil melalui pembiasaan dan suritauladan dari guru.

Modul 2.1 Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid

Guru dapat menggunakan pembelajaran berdiferensiasi untuk memberikan layanan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan solusi atas beragamnya karakteristik dan kecerdasan murid. Sebelum merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru hendaknya melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar, minat dan profil belajar murid. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aset atau kekuatan yang dimiliki oleh murid.Karena setiap murid mempunyai keunikan dan karakteristik yang berbeda satu sama laiinya

Modul 2.2 Pembelajaran emosional dan sosial

Guru dilatih dan diasah untuk mampu mengembangkan kompetensi sosial pada diri murid. berpihak pada murid harus mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional yang mewujudkan keterampilan sosial emosiaonal siswa dalam kehidupan sehari-hari.Teknik kesadaran penuhi (mindfulness) menjadi strategi pengembangan sosial emosional yang didasarkan pada program yang berpihak pada murid dan mewujudkan merdeka belajar dan budaya positif di sekolah.

Modul 2.3 Coaching untuk supervisi akademik

Coaching sebagai teknik atau strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk menuntun anak dan menggali potensi yang dimiliki oleh anak. Coaching juga memberikan keleluasaan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir melalui coaching maka dapat melejitkan kinerja murid untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapi Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, coaching dapat digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan sumber daya murid, mengembangkan kepemimpinan murid, menggali potensi murid untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan kebahagiaan anak setinggi-tingginya.

Modul 3.1 Pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan seorang pemimpin

Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan secara bijak, yaitu keputusan yang berpihak pada murid. Dasar, prinsip, paradigma atau nilai dalam pengambilan keputusan harus konsisten, terutama berkaitan dengan dilema etika atau bujukan moral. pengambilan keputusan yang universal dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran sebagai agen perubahan, harus mengambil keputusan yang bertanggung jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya keputusan tersebut telah harus memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terlibat.dan tidak ada yang dirugikan

Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya

Sekolah adalah sebuah ekosistem dengan faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya,Yang satu dengan lainnya saling berinteraksi. Guru sebagai pemimpin pembelajaran maupun pengelola program sekolah harus dapat memetakan dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik. Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset based thinking) akan lebih dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan berbasis masalah/kekurangan (deficit based thinking). 

Paradigma berpikir harus melihat sisi positif yang dimiliki oleh sekolah. Dengan berfokus pada aset yang dimiliki, dan pemanfaaatannya maka pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat terencana dengan baik. Pengembangan sekolah dengan memanfaatkan 7 aset atau modal yang dimiliki sekolah. Yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Dengan mengetahui modal atau sumber daya yang ada di sekolah, maka sebagai pemimpin guru harus bisa memetakan 7 aset tersebut dan mengoptimalkan pengelolaannya untuk peningkatan pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan materi dalam modul 3.3 yang telah saya pelajari, kemudian saya kaitkan dengan modul lain sebelumnya, maka sangatlah besar peran guru penggerak untuk senantiasa tergerak, bergerak dan menggerakkan komunitas praktisi sekolah dalam mengembangkan sebuah program yang berpihak dan berdampak pada murid. Guru penggerak juga harus senantiasa meningkatkan kualitas belajar murid melalui pengelolaan program yang berdampak pada murid agar tumbuh sikap mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif  bertanggung jawab dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menuju murid merdeka belajar dan berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.

4. Setelah Melihat Keterkaitan Antara Modul Ini Dengan Modul-Modul Lainnya Jelaskanlah Perspektif Anda Tentang Program Yang Berdampak Positif Pada Murid. Bagaimana Seharusnya Program-Program Atau Kegiatan Sekolah Harus Direncanakan, Dilaksanakan, Dan Dievaluasi Agar Program-Program Tersebut Dapat Berdampak Positif Pada Murid

Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan secara bijak, yaitu keputusan yang berpihak pada murid. Dasar, prinsip, paradigma atau nilai dalam pengambilan keputusan harus konsisten, terutama berkaitan dengan dilema etika atau bujukan moral. pengambilan keputusan yang universal dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran sebagai agen perubahan, harus mengambil keputusan yang bertanggung jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat Setelah melihat keterkaitan antara modul dalam CGP ini hingga terakhir adalah modul 3.3 ini, maka terbersit dalam diri saya selaku CGP bahwa semua modul terangkai dengan baik dan tujuan akhirnya adalah CGP lebih matang dalam menjadi agen perubahan dalam memberikan arah terwujudnya visi Pendidikan Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan Ki Hajar Dewantara yang tersurat dalam filosofinya. 

CGP harus mampu Menyusun dan merancang program yang berdampak positif dan berpihak pada murid. CGP berperan penting dalam menumbuhkan student agency di sekolah. Program yang berdampak positif pada murid adalah inisiasi dan dan pengelolaan sekolah yang melibatkan kepemimpinan murid (student agency) dengan memberikan ruang dan mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan. Akhirnya terwujudkan rasa bahagia dan sejahtera (well-being) dan budaya positif di sekolah. 

Kodrat anak yang memiliki ragam potensi dan bakat dapat tergali dan dituntun menuju kepada kebahagian yang setinggi-tingginya. Mengenali program atau kegiatan sekolah dengan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi evaluasi dilakukan secara kolaboratif dan memberdayakan aset/kekuatan sumber daya yang dimiliki sekolah. Akhirnya dampak positif pada murid sebagaimana yang diharapkan terpenuhi secara menyeluruh.

Dalam praktiknya, guru melibatkan murid dalam penyusunan program melalui tahapan BAGJA, pelaksanaanya melibatkan murid dan dievaluasi melalui 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Guru, komunitas dan murid juga membangun lingkungan yang dapat mewujudkan student agency di sekolah. 

Dalam aksi nyata saya akan membuat program ko-kurikuler yang diberi nama PROBTQ (Program Tuntas Baca Tulis Quran)

Pelaksanaan program atau kegiatan ini memberdayakan murid untuk menjadi pemimpin dalam proses belajarnya sendiri. Murid mampu mempromosikan suara, pilihan, kepemilikan sendiri melalui proses yang memerdekakan sehingga murid mampu menjadi agen perubahan dan guru menjadi mitra belajar murid dengan menuntun dan memberikan umpan balik (feedback) atas capaian perkembangan belajar murid.

Setelah selesai  pelaksanaan program perlu dilakukan refleksi agar ada evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan yang dapat digunakan untuk perbaiakan pada pelaksanaan program yang akan datang. Demikian pemaparan Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Ahmad Sodiqin, S.ST
CGP Angkatan 7 Kab. Aceh Utara

Nurlindayani, S.Pd
Pengajar Praktik

Irvan, S.Pd
Fasilitator

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel