1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Dalam tulisan ini saya ingin membuat sebuah kesimpulan dan refleksi pengetahuan serta pengalaman baru yang saya dapatkan selama mempelajari tentang Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara.

Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup dan tumbuhnya anak-anak, dimana pendidikan akan menuntun segala kekuatan qodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagaan yang setinggi-tingginya.



Pada dasarnya guru hanya bisa menuntun, memberi contoh, membangun semangat dan memotivasi anak sebagaimana semboyan Ki Hadjar Dewantara yang sangat populer yaitu:

Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani

Artinya: 
di depan menjadi contoh atau panutan, di tengah membangun kemauan atau niat dan di belakang memberikan dorongan.

Sebagaimana semboyan KHD diatas, menjadi perlu untuk kita pahami dan kita laksanakan guna membawa pendidikan kita kearah yang lebih baik. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau di wariskan. Dan Pendidik di ibaratkan petani/tukang kebun kehidupan yang fungsinya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan qodrat yang ada pada anak, agar memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan qodrat anak. Maka dari itu sebagai guru mampu menuntun lakunya anak sesuai garis qodrat anak agar anak bisa merdeka lahir dan batin, guna bekal hidup di masayarakat.

Kita yang sebagai seorang pendidik perlu menyadari dan memperhatikan akan kebutuhan dan tata cara belajar bagi siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak). Seorang pendidik haruslah dapat memberikan kebebasan kepada anak untuk menemukan ide, berfikir kreatif, meningkatkan bakat/ atensi siswa (merdeka belajar) dengan tetap dalam bimbingan seorang pendidik sebagai pemberi arah dan batasan dari hal-hal yang sekiranya melampaui batas dan dapat membahayakan diri siswa tersebut.

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?

Sebelum saya mempelajari  Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara, saya meyakini bahwa apa yang telah saya lakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar selama ini sudah tepat. Salah satunya adalah saya sering menerapkan beberapa peraturan yang ketat yang saya yakini dapat meningkatkan disiplin belajar sehingga siswa dapat mengerjakan materi yang saya sampaikan. Apabila ada murid yang terasa kurang tertarik atau kurang semangat belajar saya anggap murid tersebut malas dan tidak memiliki rasa tanggung jawab akan kewajibannya dalam belajar.

Ditambahkan lagi saya adalah seorang guru produktif SMK yang mana pembelajaran lebih banyak praktik dari pada teori sehingga saya mengharuskan murid untuk menyelesaikan setiap jobsheet yang saya berikan dengan demikian, saya yakin bahwa murid tersebut akan mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan standar dunia kerja.

Saya tidak menyadari bahwa setiap anak memiliki minat yang berbeda-beda serta seorang murid pun memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda pula, sehingga hal tersebut yang mungkin membuat siswa kurang tertarik akan materi dan mereka mengerjakannya dengan terpaksan semingga sering mendapatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Saya juga belum sepenuhnya menyadari akan keberadaan kodrat alam sang anak, sehingga sering marah-marah ketika ada siswa yang terkesan sulit diajak bekerjasama, dan bermalas-malasan dalam mengikuti pelajaran.

Pada saat itu saya belum mengetahui pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa anak memiliki kodrat alam dan kodrat zaman yang berbeda. Semua saya anggap sama bahwa materi pelajaran yang saya sampaikan harus mampu dikuasai semua anak, tidak peduli suka atau tidak suka.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? 

Setelah saya mempelajari tentang pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang filosofi pendidikan, saya mulai menyadari bahwa anak memiliki kodrat alam dan kodrat jaman, sehingga perlahan saya rubah model pembelajaran yang biasa saya lakukan menjadi model pembelajaran yang menyenangkan serta bagaimana membuat pembelajaran yang berpihak pada siswa. Pemikiran KHD tentang pendidikan sangatlah bagus dan membuat saya lebih mengerti bagaimana sebaiknya melakukan kegiatan pembelajaran dan memperlakukan anak-anak.

Selanjutnya saya akan lebih memberi dorongan dan tuntunan terhadap segala kekuatan qodrat yang dimiliki oleh siswa agar mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan yang setinggi-tingginya. Saya akan memposisikan sebagai seorang guru yang among dan menuntun segala qodrat pada anak yaitu qodrat alam dan qodrat  zaman. 

Seorang guru yang menuntun siswanya untuk membangun pengetahuan dan budi pekerti, agar mereka memerdekakan diri sendiri dan orang lain. Seorang guru dan seluruh warga sekolah harus menanamkan nilai-nilai karakter budi pekerti peserta didik sehingga anak-anak bisa menyikapi kehidupan di masa mendatang. 

Guru haruslah menghargai sebuah perbedaan dan keragaman, bahwasanya setiap anak mempunyai sifat unik yang artinya mereka mempunyai kemapuan yang berbeda-beda antar satu dengan yang lain. Sehingga setiap karakteritik yang dimiliki oleh siswa tersebut yang berbeda-beda tersebut mengharuskan kita sebagai guru untuk memberikan penanganan yang berbeda pula.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Apa yang dapat segera saya terapkan dalam proses pembelajaran di kelas adalah dengan merubah model pembelajaran yang selama ini saya lakukan. Salah satu model yang saya gunakan adalah Projek Based Learning, dimana siswa saya beri kesempatan membuat projek sesuai dengan materi yang dikuasai dan disukainya. Projek yang ingin dikerjakan oleh siswa dapat berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya tetapi masih dalam pokok bahasan pelajaran yang sama. Dengan memberikan projek yang dikuasai dan disukainya oleh siswa ternyata hasilnya cukup maksimal dan yang paling menonjol adalah anak-anak merasa senang selama praktik dan menjadi bersemangat dalam belajar.

Dalam setiap pembelajaran yang saya lakukan baik dalam kegiatan teori maupun praktikum, saya akan memperhatikan setiap bakat dan minat dari siswa tersebut, serta bagaimana ketertarikan siswa terhadap materi yang saya sampaikan. Selanjutnya, saya akan membimbing dan mengarahkan siswa tersebut sesuai dengan bakat/minat terkait dengan materi pembelajaran yang saya sampaikan.

Setelah menerapkan konsep pembelajaran yang membimbing dan mengarahkan siswa sesuai dengan bakat/minatnya, diharapkan siswa akan menemukan minatnya sehingga memiliki kecakapan hidup dan dapat bermanfaat untuk dirinya serta lingkunganya.

Uraian dalam bentuk PDF dapat juga di akses DISINI

Ahmad Sodiqin, S.ST
Calon Guru Penggerak Angkatan 7

Nurlindayani
Pengajar Praktik

IRVAN
Fasilitator

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel